Semua ada disini- Persyaratan peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dinilai diskriminatif oleh sejumlah pihak. Sehingga kesempatan kaum disabilitas untuk mengikuti pendidikan tinggi seakan dibatasi.
Namun, Head of Japanese Department Bina Nusantara (Binus) University Elisa Carolina Marion tidak sependapat dengan hal itu. Dia menilai, suatu peraturan tentu dibuat dengan alasan yang jelas.
"Setiap peraturan dibuat dengan alasan yang jelas. Menurut saya, selama aturan itu dibuat bukan untuk mengotak-ngotakkan kesempatan kaum disabilitas tapi demi kebutuhan jurusan, ya bukan diskriminatif," ujar Elisa kepada Okezone di Kampus Binus Kijang, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (13/3/2014).
Elisa menyebut, penerimaan mahasiswa juga harus melihat kemampuan mereka dalam mengikuti perkuliahan kelak. Jangan sampai, lanjutnya, jadi terkesan memaksakan diri sehingga tidak bisa mengikuti perkuliahan dengan maksimal.
"Jurusan desain misalnya yang mensyaratkan tidak buta warna. Kebijakan tersebut dibuat tergantung pada kebutuhan jurusan. Kebutuhan studi mahasiswa tersebut juga. Jangan karena kasihan, anak itu boleh masuk kuliah tapi ternyata di tengah-tengah mandeg," tuturnya.
Walaupun, kata Elisa, di Binus pernah ada mahasiswa disabilitas yang berhasil menamatkan perkuliahannya dengan baik. Mahasiswa tuna wicara itu, tambahnya, bisa menyesuaikan diri dengan perkuliahan normal.
"Di sini, pernah ada mahasiswa yang tidak bisa bicara tapi bisa menyelesaikan kuliahnya. Dia menemukan cara untuk berkomunikasi dan beradaptasi dengan keterbatasan itu, yakni menulis setiap ingin mengatakan sesuatu," urai Elisa.
Pendapat berbeda disampaikan Danar, mahasiswa jurusan Sastra Jepang Binus University. Mahasiswa angkatan 2012 itu menganggap jika peraturan dalam SNMPTN bersifat diskriminatif. Namun, dia menyarankan agar mahasiswa difabel diberikan fasilitas pembantu untuk dapat memberikan hasil maksimal.
"Mereka tetap bergabung dengan mahasiswa normal, namun dapat perhatian khusus. Sebab mereka akan kesulitan menyusul perkuliahan biasa tanpa bantuan. Lagipula, perhatian dan fasilitas itu bisa membuat mengoptimalkan kelebihan mereka dalam keterbatasan yang dimiliki," paparnya
http://kampus.okezone.com/read/2014/03/13/373/954694/persyaratan-snmptn-nggak-diskriminatif-koksumber :
Post a Comment